----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- -----
Jika Anda adalah seorang investor besar yang tertarik untuk memasuki bisnis pengelolaan blok lapangan minyak & gas atau Coal Bed Methane ( migas ) di Indonesia dan Anda pernah gagal untuk mendapatkan kontrak blok lapangan minyak atau mungkin pernah bekerja sama dengan mitra yang tidak tepat maka kami akan memberikan solusi terbaik bagaimana mendapatkan blok ladang migas hingga menandatangani kontrak melalui kemitraan dengan kami dan kami akan memberikan Anda kemungkinan sukses lebih dari 90% .
Birokrasi yang mengurusi Minyak & gas di Indonesia yaitu Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi ( Dirjen Migas ) dan Pertamina memiliki gaya yang berbeda dengan negara lain. Di Indonesia dibutuhkan pendekatan pribadi untuk sukses. Pekerjaan ini tidak hanya melakukan prosedur formal akan tetapi juga diperlukan prosedur non-formal untuk memiliki dampak yang besar bagi kesuksesan. Mengapa itu terjadi? Tentu saja Anda tahu jawaban dalam pikiran Anda sendiri.
Kami memiliki personal yang memiliki kemampuan baik teknis untuk melakukan studi lapangan maupun non teknis guna memberikan penetrasi yang kuat kepada birokrasi demi keberhasilan proposal yang di sampaikan kepada birokrasi perminyakan di Indonesia.
Kami mencari mitra yang memiliki kemampuan dana besar untuk membiayai semua pengeluaran dari mulai dari studi bersama ( joint study ) hingga manajemen lapangan. Mitra yang kami cari bisa memiliki atau tidak memiliki kemampuan dalam aspek teknis pada manajemen lapangan.
Silahkan pelajari lebih lanjut melalui website kami di http: / / harkelmigas.tk atau hubungi kami untuk detail lebih lanjut tentang kemitraan kami.
PT HARKEL ENERGI INDONESIA
Ruko Pasar Pagi Bintara Blok E-34
Bekasi 17134 - INDONESIA
Telepon: + 62-21-40525388
Fax: + 62-21-86612793
HP: + 62-888-6146266
Email: harkelmigas@ yahoo.co.id
http: / / harkelmigas.tk
----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- -----
KEMITRAAN DALAM MENDAPATKAN DAN BEKERJASAMA BIDANG MINYAK & GAS DAN CBM
Kemitraan dengan kami berarti kami berdua Menjalin kerja sama. Kami berdua memiliki tanggung jawab mulai dari menemukan lapangan potensial, studi bersama ( joint study ) sampai menandatangani kontrak lapangan minyak. Setelah kita mengadakan kontrak maka kita dapat mengelola lapangan dan Anda akan memberi kita berbagi 30% kepemilikan lapangan.
TANGGUNG JAWAB KAMI
Memiliki tim yang baik yang memiliki kemampuan untuk menemukan potensi minyak dan gas dan lapangan CBM di Indonesia
Mengatur dengan Direktorat Jendral Minyak & Gas Bumi ( DITJEN MIGAS ) dengan beberapa pekerjaan:
Komunikasi, Administrasi dan negosiasi
Membuat GGNR ( Geologi, Geofisika, dan Reservoir ) Study
Menyelesaikan dan menyukseskan kontrak
TANGGUNG JAWAB MITRA
Memiliki pengalaman dalam minyak dan ladang gas teknis dan manajemen ( merupakan kelebihan / tidak wajib ) .
Memiliki cadangan keuangan untuk pengembangan lapangan setelah mendapatkan kontrak
Pembiayaan seluruh kegiatan pengeluaran tim kami termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya overhead, penelitian serta signature bonus sebelum memegang kontrak
----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- -----
SEKTOR HULU MINYAK & GAS PELUANG INVESTASI DI INDONESIA
Potensi seluruh investasi dalam minyak hulu dan hilir dan gas adalah kesempatan untuk mendukung kegiatan usaha minyak dan gas, baik untuk industri minyak dan gas dan jasa pendukung. Minyak dan peluang sektor gas investasi di Indonesia baik di hulu dan hilir minyak dan gas masih sangat menjanjikan sekarang dan mendatang.
Secara geologis, Indonesia masih memiliki potensi ketersediaan hidrokarbon yang cukup besar. Pemerintah berencana untuk mempertahankan produksi minyak pada tingkat 1 juta barel per hari tentunya akan memberikan peluang investasi yang besar bahwa sektor hulu.
Di sektor hilir, untuk memenuhi kebutuhan BBM dari investasi domestik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur lainnya seperti mengembangkan tangki penyimpanan, jaringan pipa transmisi dan distribusi gas serta moda transportasi lain.
Komoditas yang dibudidayakan, diproduksi dan dipasarkan di industri minyak dan gas terdiri dari, Minyak Mentah, Gas Bumi, gas, metana batubara ( coal bed methane) , minyak bakar, gas bahan bakar, bahan bakar lainnya, LPG ( liquefied petroleum gas) , LNG ( liquefied gas alam) dan produk olahan lainnya berasal dari kegiatan usaha pengolahan minyak dan gas.
Dalam hal regulasi, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan keamanan produk untuk memberikan kepastian berusaha. Sebagai Minyak dan Gas Nomor Hukum. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, PP. 34 tahun 2005 yang merupakan produk yang berasal dari minyak dan gas bumi yang mengatur pelaksanaan dan pengawasan minyak dan gas hulu dan PP. 36 Tahun 2004 yang mengatur pelaksanaan dan pemantauan hilir minyak dan gas bumi dalam rangka menciptakan iklim usaha yang menyimpan minyak dan gas prinsip persaingan hilir perlu wajar.
.
Minyak nasional dan potensi sumber daya gas masih cukup besar, baskom 60 terakumulasi dalam sedimen ( basin) yang tersebar di hampir seluruh daerah di Indonesia. Dari 60 cekungan, 38 cekungan telah melakukan eksplorasi dan sisanya tidak melakukan eksplorasi. Dari cekungan yang telah dieksplorasi, 16 cekungan telah menghasilkan hidrokarbon, 9 cekungan belum diproduksi, meskipun telah ditemukan kandungan hidrokarbon, sedangkan sisa 15 cekungan belum ditemukan kandungan hidrokarbon.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi pada tahun 2009. Sumber daya dan cadangan minyak dan gas di Indonesia sebagai berikut:
Cadangan Energi Fosil Sumber Daya Produksi Rasio C / P
Minyak 71520000000 barel 7, 99 milyar barel 346 juta barel 23
Gas Bumi 334, 5 TSCF 159, 63 TSCF 3, 03 TSCF 53
CBM 453 TSCF
Kondisi di atas menunjukkan bahwa kemungkinan kegiatan eksplorasi di Indonesia masih terbuka lebar, terutama dari 22 cekungan yang belum dilakukan kegiatan eksplorasi, sebagian besar berada di laut dalam ( laut dalam) , terutama di Indonesia Timur. Rasio data penemuan di 2009 mencapai 47 persen ditambah biaya penemuan ( menemukan biaya) untuk daerah cekungan? ? sebagian besar berada di lepas pantai ini juga relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan daerah lain di Asia Tenggara, maka prospek hulu minyak dan gas investasi di Indonesia masih kompetitif dan cukup menjanjikan.
Sumber: http: / / www.esdm.go.id
----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- -----
